Moshe Kai Cavalin membuat semua orang terkagum-kagum. Bocah
berusia 11 tahun itu lulus kuliah dari East Los Angeles College, Jumat (5/6)
dengan IPK sempurna 4,0.
Kendati demikian Moshe enggan disebut jenius. “Saya
menganggap diriku anak biasa yang belajar keras dan melakukan yang terbaik,”
kata putra seorang ibu Taiwan dan ayah Israel tersebut kepada MSNBC, Sabtu
(6/6).
Ketika Moshe mulai kuliah di usia 8 tahun, dia adalah siswa
termuda di kelasnya. Namun, dia mampu memberikan les privat kepada teman-teman
sekelasnya yang berusia 19 hingga 20 tahun dalam mata pelajaran matematika dan
fisika.
Bocah itu juga mahir seni beladiri. Ia memenangkan sejumlah
kejuaraan seni berperang. Tokoh idolanya adalah Albert Einstein dan Bruce Lee.
Selanjutnya ia ingin belajar menyelam, menulis buku tentang anak-anak dan kiat
sukses di sekolah. Moshe mengaku tidak tertarik dengan video game karena
permainan itu dianggap tidak memberi keuntungan bagi umat manusia.
Ibu Moshe, Sandy Chien, mengatakan putranya menunjukkan
bakat luar biasa di usia dua tahun. Dia belajar sangat cepat dan suka menonton
TV dan membaca buku anak-anak. Chien yang lulusan master administrasi bisnis
kemudian memutuskan keluar dari pekerjaan untuk mengajar anaknya sendiri.
“Saya mencoba mensekolahkan anak saya ke sekolah dasar,
tetapi dia belajar terlalu cepat dan dia sering tidak menemukan apa-apa untuk
dikerjakan di kelas. Saya kemudian memutuskan mengajarinya di rumah,” kata
Chien.
Moshe mulai belajar piano pada usia empat tahun, dan
kemudian belajar kung fu. Pada usia tujuh tahun, Moshe menyelesaikan SMP dan
SMA di rumah. Chien selanjutnya mendaftarkan Moshe ke East Los Angeles
Community College, tetapi ditolak karena dia dianggap terlalu kecil.
Pada usia delapan tahun, Moshe mendaftar lagi dan diterima
setelah lulus ujian masuk. Awalnya dia hanya boleh mengikuti dua kelas yakni
matematika dan fisika. Namun, setelah Moshe selalu mendapatkan nilai A plus, ia
diperbolehkan mengikuti kelas lain
0 komentar:
Post a Comment