REPUBLIKA.CO.ID, Israel benar-bener khawatir dengan kekuatan
Iran. Menteri Peperangan rezim Zionis Israel kembali mendesak agar sanksi yang
dijatuhkan terhadap Iran diperketat.
Namun, ia juga mengaku bahwa Israel tidak yakin Iran akan tunduk di bawah
sanksi-sanksi itu.
Sebagaimana dilaporkan Fars News dan dikutip laman Irib, Sabtu (26/1), Ehud
Barak dalam wawancaranya dengan situs berita The Daily Beast mengkalim, Amerika
Serikat berencana untuk menyerang sejumlah posisi di Iran.
Dikatakannya, rencana itu merupakan tahap akhir dari langkah AS untuk mencegah
kemajuan program nuklir Iran. Penjatuhan sanksi yang lebih berat kepada Iran,
kata Barak, sulit dilakukan selama masih ada Cina dan Rusia. Barak mengaku,
dirinya tidak yakin jika bangsa Iran akan tunduk karena sanksi.
Menjawab selentingan bahwa Amerika kemungkinan ingin menggiringnya kepada
perang lain melawan umat Islam, Barak mengatakan, "Menurut keyakinan saya
statemen itu tidak berarti bahwa hanya ada dua pilihan, Iran berubah menjadi
negara nuklir atau AS terjun ke dalam medan pertempuran seperti perang Irak
atau Afghanistan.''
''Kami katakan, jika kondisi memburuk, kita harus siap dan mampu melakukan
serangan-serangan terhadap sejumlah titik yang sejak lama tertunda, sehingga
mereka sadar bahwa programnya itu tidak efektif, karena dunia tidak
menghendakinya."
Seperti dikutip laman Irib, Barak mengatakan bahwa Israel selalu memilih solusi
diplomatik. Ia berharap, kerusuhan dan demonstrasi yang terjadi di kawasan juga
akan menjalar ke jalan-jalan Teheran.
Di bagian lain pembicaraannya, Ehud Barak meminta agar sanksi atas Iran
diperketat, namun harus dicatat bahwa keberadaan Rusia dan Cina akan
mempersulit dilakukannya langkah tersebut.
Realitasnya, kata Barak, Israel tidak yakin Iran akan tunduk terhadap
sanksi-sanksi yang dijatuhkan kepadanya.
makasih banyak atas semua info nya ,,,,,
ReplyDelete@Obat herbal darah tinggiiya gan sama2, terimakasih sudah mampir gan :) jangan lupa mampir lagi ...
ReplyDelete