Contoh perusahaan yang biasanya menggunakan sistem job order costing adalah adalah perusahaan pembuatan pesawat udara, pembuatan mesin atau alat berat khusus, jam tangan mewah, percetakan, dan lainnya. Umumnya, produknya dicirikan sebagai produk yang khusus (custome) dan tidak diproduksi secara masal.
Sebagai contoh ilustrasi untuk job order costing system, suatu percetakan mendapat order untuk membuat kartu undangan sebanyak 1.000 lembar dengan rincian biaya sebagai berikut:
Bahan baku kerta Rp 1 JutaOngkos cetak Rp 1 JutaOverhead percetakan Rp 1 JutaTotal Rp 3 Juta
Dengan demikian harga per lembar undangan adalah Rp 3.000. Akan tetapi, bila percetakan ini mendapat order percetakan undangan yang berbeda jenis maka tentu harga produksinya tidak akan sama, tergantung pada desain undangan, bahan baku, serta kerumitan dalam hal pengerjaannya.
Prosedur job order costing ini dugunakan juga untuk perusahaan jasa. Perusahaan periklanan, konsultan bisnis, auditor, dan lainnya menggunakan pembebanan biaya berdasarkan order dari klien mereka.
Bebicara mengenai biaya produksi dalam akuntansi biaya, dikenal berbagai jenis biaya yang akan meningkatkan pemahaman tentang prilaku terjadinya.
Salah satu penggolongan jenis-jenis biaya antara lain biaya tetap (fixed cost), biaya tidak tetap (variable cost),steep fixed cost, analisis pulang pokok (break even), biaya langsung (direct cost), biaya tidak langsung (indirect cost), controlable dan noncontrolable cost. Untuk jenis-jenis biaya akan di jelaskan satu per satu pada artikel yang terpisah. Bacaan lainnya silahkan lihat juga process costing .
0 komentar:
Post a Comment