Beberapa kerabat maupun teman dekat menuturkan kesan dan pesan yang disampaikan Almarhum beberapa waktu sebelum beliau meniggal dunia. Kesan mendalam yang tak akan pernah terlupakan.
Berikut beberapa pesan beliau yang kami himpun dari beberapa sumber.
Sebelum meninggal karena kecelakaan motor, ustad Jeffry sempat menitipkan sebuah pesan kepada keluarganya. Menurut sang adik, Fajar Sidiq, sang kakak sempat berpesan agar kelak dirinya dimakamkan di dekat dengan sang ayah jika dipanggil Sang Khalik.
“Beliau sudah amanat pas ziarah terakhir, pas mau umroh kemarin. Beliau bilang ‘kalau gue mati, gue mau deket sama Apih (sebutan ayah). Karena dia ngerasa bandel dulu jadi dia pengen deket sama bapaknya,” ungkap Fajar ditemui di rumah duka, Perumahan Bukit Mas Narmada III Bintaro, Rempoa Tangerang, Jumat (26/4/2013).
Ditambahkan Fajar, sang kakak juga sempat memberikan pesan-pesan kepada para sahabatnya tak menggunakan ponsel Blackberry-nya. Isinya pun sempat meminta maaf kepada para sahabat dan kerabat di kontak BBM (Blackberry Messanger) tersebut.
“Tiga hari sebelumnya beliau mem-broadcast ‘mohon maaf ini tidak aktif, sekali lagi mohon maaf lahir bathin’,” kata Fajar.
Namun, ternyata Uje pada Kamis, (25/4) kemarin beberapa kali menyampaikan pesan seolah berpamitan kepada sahabat-sahabatnya melalui BBM.
“Saya sudah 40 tahun belum ada bekel apa-apa,” ujar Uje kepada salah seorang sahabatnya, Mustofa Nahrawardaya pada Kamis (25/4).
Tak lama kemudian, Uje kembali mengirimkan BBM yang berisi permintaan maaf. “Assalamualaikum..Mulai hari ini saya gak lagi pake nomor Hp dan bbm ini.. Sekali lagi maaf lahir batin.. Pasti byk salah_nya…Wslm,” tulis Uje.
Tidak hanya melalui BBM, tweet terakhir Uje juga seolah menyampaikan pesan yang mendalam.
“Pada akhirnya.. Semua akan menemukan yg namanya titik jenuh.. Dan pada saat itu.. Kembali adalah yg terbaik.. Kembali pada siapa..??? Kpd “DIA” pastinya.. Bismi_KA Allohumma ahya wa amuut..,” ujar Uje dalam akun twitternya @jefri_buchori yang meneruskan akunnya di Path pada Rabu (13/3) pukul 9.35 WIB.
Bahkan pada malam sebelum kecelakaan terjadi, Uje berkeras untuk tetap pergi menggunakan motor meski sedang sakit dan dilarang keluarga.
“Salah seorang kerabatnya sempat bilang ‘jangan berangkat, kamu sedang tidak enak badan’, namun Uje menjawab ‘nggak apa-apa, mau saya tuntaskan malam ini’,” ujar adik Uje, Fajar Sidiq, Jumat (26/4/2013).
Sebelum meninggal, Uje ternyata juga sempat menitipkan pesan kepada Ustad Solmed.
Ustad Solmed menuturkan bahwa ia sempat diberi cincin dan sebuah peci dari mendiang Uje beberapa waktu lalu. Setelah memberikan kedua barang tersebut, almarhum pun meminta Ustad Solmed melanjutkan karier berdakwahnya.
“Saya sempat dikasih cincin sama dikasih peci yang baru dia pakai. Terus, dia minta saya untuk lanjutin dakwahnya,” ungkapnya saat ditemui di rumah duka Uje di Perumahan Bukit Mas Narmada III Bintaro, Rempoa, Tangerang, Jumat (26/4/2013).
Mendapat amanah tersebut, Ustad Solmed mengaku sempat terkejut. “Ya saya bilang, ‘ente jangan begitu, namanya berdakwah nggak boleh berhenti’,” jelasnya.
Ustad Solmed pun tak menyangka ternyata itulah pesan terakhir dari sosok Uje kepadanya. Suami April Jasmine itu pun sedikit mengenang sosok baik dari Uje.
“Beliau sosok yang mengayomi dan pengen dakwah terus menyambung,” ungkapnya.
Semoga apa yang beliau sampaikan merupakan nasihat bagi kita semua. Selamat jalan Uje, semoga Allah SWT menempatkan dalam tempat terbaik disisi Nya.
0 komentar:
Post a Comment