Lantas apakah sang suami tidak mewariskan harta kekayaannya bagi Appamma? Oh, justru sebaliknya, Appamma diwariskan sejumlah harta kekayaan yang tidak sedikit jumlahnya. Lantas kemana harta kekayaan itu kini?
“Sudah saya sumbangkan ke rakyat,” ujar Appamma. Bahkan, istana peninggalan sang suami diubahnya menjadi gedung sekolah untuk rakyat. Appamma menambahkan, dirinya memang memilih jalan hidup seperti ini dengan sukarela. “Mungkin dulu saya adalah seorang ratu, tapi kini saya bukan siapa-siapa lagi. Kami sangat miskin.” katanya.
“Anggota keluarga kami sangat murah hati. Kami menyumbangkan segalanya demi kejehateraan desa. Itulah yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin,” tambah Appama.
Appamma saat ini bekerja di kuil sebagai pelayan saat ada perayaan atau persembahan. Para penduduk desa sebenarnya merasa iba dan peduli dengan nasib mantan ratu mereka ini. Mereka selalu memberinya sesuatu setiap kali Appamma melayani di kuil, namun Appamma selalu menolaknya. Baginya, melayani di kuil merupakan suatu kehormatan yang tak perlu diberi imbalan.
Sungguh seorang ratu berhati mulia!
“Sudah saya sumbangkan ke rakyat,” ujar Appamma. Bahkan, istana peninggalan sang suami diubahnya menjadi gedung sekolah untuk rakyat. Appamma menambahkan, dirinya memang memilih jalan hidup seperti ini dengan sukarela. “Mungkin dulu saya adalah seorang ratu, tapi kini saya bukan siapa-siapa lagi. Kami sangat miskin.” katanya.
“Anggota keluarga kami sangat murah hati. Kami menyumbangkan segalanya demi kejehateraan desa. Itulah yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin,” tambah Appama.
Appamma saat ini bekerja di kuil sebagai pelayan saat ada perayaan atau persembahan. Para penduduk desa sebenarnya merasa iba dan peduli dengan nasib mantan ratu mereka ini. Mereka selalu memberinya sesuatu setiap kali Appamma melayani di kuil, namun Appamma selalu menolaknya. Baginya, melayani di kuil merupakan suatu kehormatan yang tak perlu diberi imbalan.
Sungguh seorang ratu berhati mulia!
0 komentar:
Post a Comment