Beberapa Makanan yang merusak Program Diet
Walaupun Anda
sudah beralih ke makanan sehat untuk mengurangi berat badan Anda, ternyata
masih ada beberapa kesalahan yang sering Anda lakukan tanpa disadari. Susan
Kleiner, RD yang merupakan penulis ‘The Good Mood Diet and The Power Food
Nutrition Plan’, mengungkapkan kesalahan-kesalahan tersebut dan memberikan Anda
saran untuk memperbaikinya.
Berikut ini
penjelasan dari Kleiner soal kesalahan makanan pada saat diet yang memperlambat penurunan berat
badan, seperti dikutip dari Fitbie :
1) Sumber Gula yang Tidak Anda Sadari
Hanya karena
Anda tidak makan permen atau cupcakes, bukan berati Anda tidak mengkonsumsi
banyak gula. Yoghrurt, smoothies, dan oatmeals walaupun terdengar sehat, tapi
juga mengandung gula. Perlu diingat, saat berdiet, jumlah konsumsi gula Anda
dibatasi sebanyak 22 gram atau 6 sendok teh. Alternatifnya, hitunglah gula dari
makanan yang akan Anda konsumsi. Pilihlah oatmeal yang mengandung 8 gram gula,
plain yogurt, maupun buah-buahan yang rata-rata memiliki 15 gram gula.
2) Tidak
Mendapatkan Cukup Lemak
Kleiner
mengatakan, “Banyak orang yang terfokus pada menghilangkan lemak sehingga
mereka lebih memilih mengkonsumsi makanan fat free. Padahal kebutuhan kalori
dari lemak yang dibutuhkan manusia adalah sekitar 20%-35%.”
Jika
kebutuhan kalori Anda kurang tecukupi, hal tersebut dapat mempengaruhi suasana
hati Anda. Selain itu, hal tersebut juga bisa menyebabkan timbulnya rasa marah
maupun kecemasan. Efek buruknya, Anda tidak merasa kenyang sehingga dapat
memicu Anda untuk makan lebih banyak lagi. Cara mengatasinya adalah dengan
makan sayuran yang dikukus seperti bayam, brokoli, wortel, kemudian
mencampurkan sayuran tersebut dengan minyak zaitun maupun taburan kacang almon.
Bisa juga dengan mengkonsumsi ikan tuna.
3) Hanya
Mengonsumsi Putih telur
Banyak orang
yang menghindari kuning telur karena bagian ini disinyalir dapat meningkatkan
kadar kolesterol. Padahal penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kuning telur
tidak menaikkan kadar kolesterol.
Kuning telur
adalah salah satu sumber utama kolin, neurotransmitter yang paling berlimpah di
dalam tubuh kita. Nutrisi ini penting bagi fungsi otak, hati syaraf, dan memori
serta transmisi nutrisi antar sel. Selain itu, kuning telur mengandung sekitar
40% dari protein telur serta lutein, yang menjaga mata agar tetap sehat.
Sehingga
Kleiner menyarankan Anda untuk mengkonsumsi kuning telur, terutama kaum wanita.
Wanita harus mengkonsumsi 425 mg kolin per hari. 2 telur besar memiliki sekitar
250 mg kolin. Sumber lainnya terdapat pada hati ayam, ikan kod dan gandum.
4) Menunda
Sarapan
Seringkali
Anda bangun kesiangan sehingga memilih menunda sarapan setelah sampai kantor.
Mungkin juga Anda telah bangun pagi, namun menunda sarapan. Hal ini merupakan
sebuah kebiasaan buruk yang harus Anda tinggalkan.
Otak Anda
bekerja dengan bantuan glukosa, sehingga ketika Anda menunda atau bahkan
meninggalkan sarapan, maka kerja otak akan menurun dan meningkatkan risiko
stres, terlebih ketika Anda harus menghadapi kemacetan. Sarapan meningkatkan
metabolisme dalam tubuh sebesar 10%, sehingga kalori yang terbakar cukup
banyak, begitu kata Kleiner.
Untuk
mengatasi ini, siapkanlah makanan praktis untuk sarapan seperti misalnya
sereal, maupun telur rebus dan susu. Anda juga bisa menyiapkan sandwich maupun
smoothies pada hari untuk bekal Anda dalam perjalanan menuju kantor.
5) Melewatkan
Snack Setelah Fitness
Kebanyakan
orang memilih tidak makan setelah fitness. Mereka takut aktivitas tersebut akan
terbuang percuma karena khawatir kalori yang dikonsumsi tidak sebanding dengan
kalori yang dibakar.
Padahal makan
snack setelah fitness cukup penting untuk mengisi nutrisi pada otot sehingga
otot cepat pulih, serta mencegah makan berlebihan pada jam berikutnya. Kleiner
menyarankan untuk meminum secangkir susu coklat, whey protein atau buah setelah
Anda berolahraga. Susu mengandung banyak leucine dan asam amino yang baik untuk
perbaikan dan pertumbuhan otot.
6) Makanan
Olahan
Mengonsumsi
makanan beku serta beberapa makanan olahan lain memang memudahkan Anda dalam
menyajikan camilan. Namun perlu Anda ketahui, makanan ini tidak benar-benar
padat gizi.
Kebanyakan
makanan olahan mengandung sedikit anti oksidan dan serat, selain itu makanan
jenis ini juga cenderung memiliki kadar natrium yang cukup tinggi. Sebaiknya
Anda memasak sendiri camilan Anda yang berasal dari bahan-bahan alami, karena
mereka mengandung cukup banyak kalium dan magnesium.
“Magnesium
sangat berperan penting dalam metabolisme karbohidrat, sedangkan kalium
berperan dalam mencegah kehilangan otot karena faktor usia,” tutur Kleiner. (Wolipop.com)
0 komentar:
Post a Comment