Home » , » "Arrhythmic Death" Syndrome Kematian Saat Tidur

"Arrhythmic Death" Syndrome Kematian Saat Tidur



Jakarta, Banyak kasus orang yang tidak sakit apa-apa meninggal dalam tidurnya. Kejadian seperti ini banyak menimpa orang muda yang terlihat sehat dan tidak menunjukkan gejala-gejala sakit keras. Apa penyebab meninggal dalam tidur?

Di dunia kedokteran istilah ini disebut Sudden Arrhythmic Death Syndrome (SADS) atau sindrom kematian mendadak arrhythmic. Sindrom ini bukan serangan jantung dan penderitanya tidak mengidap sakit jantung hanya mengalami kelainan irama jantung.

Seperti dilansir dari SDAS.org, Minggu (17/10/2010) orang yang terkena SADS kadang-kadang tidak ada tanda-tanda khusus tapi beberapa gejala seperti pusing, jantung berdebar-debar, detak jatung cepat, sesak napas kadang terjadi.

Karena gejalanya tidak khas terkadang orang menganggap dirinya hanya kecapaian yang kalau dibawa tidur akan sembuh. Namun yang terjadi ketika tidur malah membuatnya tidak bangun-bangun.

Contoh kasus seperti dikutip BBC terjadi pada perempuan bernama Sarah Didinal (37 tahun) yang meninggal saat tertidur. Setelah dideteksi dokter, diketahui Sarah terkena SADS.

Sarah yang memiliki tiga anak ini dikenal memiliki gaya hidup yang sehat dan tidak merokok. Sebelum meninggal dia mengaku sedikit kedinginan dan sakit tenggorokan.

Andrew Grace, Konsultan Ahli jantung di Inggris mengatakan kebanyakan kasus SADS terjadi pada orang muda dari mulai remaja hingga usia 30-an.

Kelompok seperti ini adalah kelompok orang yang merasa sehat sehingga tidak terlalu memperhatikan adanya gangguan irama jantung. Akibatnya karena merasa sehat-sehat saja mereka tidak melakukan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG).

Faktor penyebabnya masih belum diketahui tapi diduga karena keturunan, kelainan genetik, pemakaian obat-obatan. Dokter mengingatkan hampir sebagian besar kematian orang muda saat tidur adalah kasus SADS.

Jika gangguan irama jantung ini bisa dideteksi lebih awal sebenarnya bisa dilakukan penyembuhan, tapi sayangnya jarang sekali orang yang sadar untuk memeriksakan dirinya karena dianggap masalah biasa. Tapi tidak semua jantung yang berdegup kencang adalah gangguan irama jantung apalagi jika sehabis melakukan kegiatan fisik.

Sementara pada bayi kasus ini dinamakan kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome/SIDS) yang terjadi pada bayi di bawah satu tahun. Biasanya kondisi ini tanpa disertai gejala atau peringatan awal yang muncul.

Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

 
Flag Counter
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Gudang Ilmu - All Rights Reserved




Template Created by Creating Website Edited by Fajar Fuzhu
Proudly powered by Blogger